Powered By Blogger

Jumat, 10 September 2010

VIRUS WARNING


Virus

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Ø Sejarah Virus
Penyelidikan tentang mikroorganisme dimulai sejak ditemukannya mikroskop oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Anton Van Leeuwenhoek (1632-1723). Sesudah penemuan leeuwenhoek itu, perhatian terhadap dunia organisme mulai berkembang. Penyelidikan tentang mikroorganisme semakin meluas setelah ditemukan mikroskop yang lebih sempurna.
Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan melibatkan penelitian dari banyak ilmuan. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan bintik-bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuan Jerman bernama A. Meyer mendapati bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain. Meyer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular.
Pada tahun 1935, Wendell Stanley seorang ilmuan Amerikaberhasil mengkristalkan makhluk yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Makhluk itu kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau virus mosaik tembakau. Sejak itu penelitian tentang virus makin berkembang.
ü Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel hidup:
1. Memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus
2. Dapat mereproduksi semua bagian selnya
3. Memiliki system metabolisme
Virus  :
1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat
 2. Tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya.
 3. Tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
ü Reproduksi virus
Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis
Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri.
Siklus litik: • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengna bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus lisogenik • Waktu relatif lama • Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri

ü Isolasi, kultivasi dan Identifikasi Virus

Bakteriophage yang merupakan virus penginfeksi bakteri dapat ditumbuhkan baik paada suspensi bakteri pada media cair ataupun media padat.

ü Penyakit manusia akibat virus

Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia.

ü Diagnosis di laboratorium

Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus. Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

ü Pencegahan dan pengobatan

Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Jenis dan Strain Virus Influenza

ü  JENIS VIRUS FLU BURUNG DAN VIRUS INFLUENZA TIPE A

§  Virus Influenze Tipe A, B dan C :

Virus Influenza Tipe A dapat menginfeksi manusia, kuda, babi, anjing laut, ikan paus dan binatang lainnya. Namun burung liar adalah tempat tinggal alamiah mereka.Virus tipe A ini dibagi dalam beberapa Sub-tipe berdasar dua (2) jenis protein pada permukaannya. Protein ini disebut sebagai Hemaglutinin (HA) dan Neuroaminidase (NA).Terdapat 15 jenis sub-tipe HA dan 9 sub-tipe NA, dan berbagai kombinasi dari kedua jenis protein ini dapat ditemukan.Hanya beberapa Virus Flu tipe A yang umumnya saat ini menyerang manusia, yaitu H1N1, H1N2, dan H3N2. Sedangkan beberapa sub-tipe umumnya terdapat pada hewan, misalnya H7N7 dan H3N8 yang menyebabkan penyakit flu pada kuda. Sub-tipe Virus Flu tipe A dinamakan berdasar jenis protein HA dan NA, misalnya H1N2 adalah Virus Influenza tipe A yang mempunyai jenis protein HA 1dan protein NA2. Sehingga Virus Avian H5N1 adalah Virus Influenza Tipe A yang mempunyai protein HA 5 dan NA 1.
Virus Influenza Tipe B umumnya ditemukan di manusia. Namun tidak seperti Virus Tipe A, Virus ini tidak diklasifikasi berdasar sub-tipe. Walaupun Virus tipe B ini dapat menyebabkan epidemi, tetapi tidak dapat menyebabkan pandemi.
Virus Influenza Tipe C menyebabkan sakit ringan pada manusia dan tidak menyebabkan epidemi atau pandemi. Virus ini juga tidak diklasifikasi berdasar sub-tipe.

 

§  Strain

Virus Influenza B dan beberapa Sub-tipe Virus A dibagi lagi kedalam Strain. Ada berbagai Strain pada Virus Tipe B dan Sub-tipe A. Strain baruVirus Flu akan menggantikan strain yang lama. Perubahan Strain ini terjadi secara "shift" atau "drift". Ketika strain Virus baru ini muncul, maka sel pertahanantubuh (antibody) yang terbentuk karena infeksi virus Flu strain yang lama, tidak dapat memberikan perlindungan lagi kepada infeksi strain baru.Jadi Vaksin Flu harus diperbarui setiap tahun untuk mengikuti perubahan strain dari Virus Flu. Akibatnya, orang yang ingin melakukan vaksinasi Flu harus mengulang vaksinasinya secara teratur setiap tahun, karena proses perubahan strain virus flu tadi.

§  Virus Flu Manusia dan Virus Flu Burung

Manusia dapat terinfeksi virus Influenza tipe A,B atau C. Tetapi jenis Virus Flu A yang umumnya menyerang manusia adalah virus Flu subtipe H1N1, H1N2 dan H3N2. Antara tahun 1957 dan 1968 Virus Flu H2N2 juga terdeteksi menyerang manusia, namun sekarang tidak.Hanya Virus Flu A yang menyerang Unggas. Burung liar secara alamiah adalah tempat tinggal beberapa subtipe Virus Flu A. Umumnya burungliar ini tida sakit walaupun mereka terinfeksi Virus. Tetapi, unggas yang dipelihara seperti Ayam Ras atau Kalkun, dapat sakit parah dan mati karena serangan virus Flu Burung. Beberapa Strain Virus A juga menyebabkan unggas liar sakit parah dan mati.

§  Virus Flu Burung dengan Fatalitas Tinggi dan Rendah

Virus subtipe H5 dan H7 adalah Virus Flu Burung. Virus Avian Flu dapat diklasifikasi kedalam Virus yang Fatalitas Tinggi (HPAI) dan Virus yang Fatalitas Rendah (LPAI). Pembagian ini berdasar bentuk genetik Virus. Umumnya HPAI dikaitkan dengan tingkat kematian tinggi pada peternakanunggas. Apakah Fatalitas yang Tinggi atau Rendah pada unggas ini berhubungan dengan risiko penularan pada manusia belum diketahui secara pasti.Virus HPAI dapat membunuh 90 - 100% unggas yang terinfeksi, tetapi LPAI menyebabkan sakit ringan atau tanpa gejala pada ayam.Tetapi virus LPAI dapat berubah menjadi HPAI, sehingga wabah Virus H5 atau H7 LPAI seharusnya tetap dimonitor oleh Dinas Peternakan.

§  Bagaimana Virus Flu Berubah

Cara Berubah pertama ialah "Drift Antigenik", dimana Virus berubah sedikit demi sedikit secara terus menerus dalam waktu yang lama. Proses Drift Anrigenik menghasilkan virus strain baru yang tidak dapat dikenali oleh antibodi virus yang lama. Sehingga setiap tahun terjadi perubahan strain virus influenza. Ini sebabnya orang dapat terserang Flu beberapa kali, karena virus Flu berubah strainnya secara terus menerus.Sehingga, orang yang ingin divaksinasi Flu harus melakukannya secara teratur setiap tahun.Cara perubahan lain ialah dengan cara Shift Antigenik, yaitu perubahan yang mendadak pada Virus Flu A, dan menghasilkan Virus Flu A yang baruyang dapat menginfeksi manusia. Virus ini juga mempunyai hemmaglutinin dan Neuroamidase yang tidak teridentifikasi oleh manusia. Dan kalau Virus Flu strain baru ini masuk menginfeksi manusia, dan manusia tidak mempunyai kekebalan atau perlindungan dari strain yang baru, dan virus dapat menyebar dari satu manusia ke manusia lain, terjadilah Wabah Besar yang disebut Pandemi.

 

Beberapa contoh virus yang sudah dikenal, antara lain :

1. Herpesvirus varicellae, dimana virus ini menyebabkan penyakit cacar air. Virus ini mempunyai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.


 

 

 

 

 


2. Orthomyxovirus, adalah virus yang menyebabkan Influenza. Dimana bentuk virus ini seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan. Virus ini umumnya hanya menyerang pada sistem pernapasan. Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.

Structural diagram of influenza virus 















3. Paramyxovirus, virus ini adalah yang menyebabkan penyakit Gondok. Virus ini hanya memiliki RNA saja. Paramyxovirus dapat hidup di jaringan otak, selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid, dan kadang di hati.




















4. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Virus HIV adalah virus kompleks yang mempunyai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera Afrika yang telah mengalami mutasi. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit. Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.


















5. Virus Ebola. Virus ini ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui, demikian pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit, kemudian akan mati oleh radiasi ultraviolet. Gejala yang ditimbulkan ebla mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola.




















6. Virus Rabies ( Rhabdovirus ). Virus ini adalah yang menyebabkan penyakit rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan. Virus ini ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi.
























7. Herves simplex virus. Virus ini disebabkan oleh virus anggota suku Hervetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin dan kadang-kadang otak.




















8. Hepatitis A, B, dan C. Hepatitis ( pembengkakan hati ) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 macam virus hepatitis, yaitu hepatitis A, B, dan C ( non-A, non-B ), D dan hepatitis E.Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai resiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat menular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Hepatitis A



















Hepatitis B

Hepatitis B






















Hepatitis C



























Hepatitis D


Hepatitis E

Hepatitis E Virus (photo)



























9. Polyoma, adalah virus penyebab tumor pada hewan.




























10. Adenovirus, adalah penyebab tumor pada hewan tertentu.

 



















11. Poliovirus. Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meningens) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi. Virus ini menyerang anak-anak berusia antara 1-5 tahun. Virus polio dapat hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat bertahan sangat lama. Penyakit ini ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. Penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
























12. Retrovirus, contohnya HIV




















13. Dengue virus, adalah jenis virus penyebab demam berdarah.























14. SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome ). Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang atau rakun) yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi. Gejala-gejala penyakit, suhu tubuh diatas 39 derajat Celcius, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
























16. Papilloma, disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.


Image:Papilloma Virus (HPV) EM.jpg






















17. Virus Flu Burung (H5N1). Virus ini menginfeksi manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi. Virus ini dapat menyebar melalui feses yang mengering, hancur, lalu terisap saluran pernapasan. Flu burug tidak ditularkan dari manusia ke manusia, kecuali kasus khusus yang terjadi di Vietnam, dimana ada 2 orang wanita yang tertular dari saudara laki-lakinya. Pada manusia, gejalanya sama seperti biasa, yaitu demam, tidak enak badan, radang tenggorokan dan batuk. Sampai saat ini belum ada obatnya, karena masih diteliti.


bird flu protection from asian flu, bird flu prevention virus h5n1



















18. Tobacco Mozaik Virus (TMV). Virus ini menyebabkan penyakit pada tumbuhan, yakni bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang, kedelai, tomat, kentang dan beberapa jenis labu.





















19. Virus TYMV, virus yang menyebabkan daun menggulung, terjadi pada daun tembakau, kapas dan lobak.
























20. Yellow Virus. Virus yang merusak tumbuhan aster.